Banjar, katajurnalis.com.
Rumah semi permanen di RT 4 RW 2 Dusun Cibeureum, Desa Balokang, Kota Banjar, menjadi potret himpitan ekonomi di tengah kota. Rumah berdinding bilik itu, dihuni oleh 11 jiwa yang terdiri dari Kar’an (64) bersama Tati (61) istrinya dan 5 anak serta 4 cucu Kar’an yang masih kecil.
Dinding di samping kanan dan kiri rumah, tampak banyak lubang. Bahkan genting rumah Kar’an pada Selasa petang (21/10/2025) berjatuhan lantaran atapnya yang sudah lapuk dan ambruk.
Cuaca buruk belakangan ini, semakin membuat seluruh penghuni rumah cemas lantaran khawatir ambruk. Banyaknya atap yang bocor, semakin terasa menyulitkan Kar’an sekeluarga untuk istirahat atau sekedar rebahan karena lantai rumah yang basah.
“Kondisi seperti ini sudah terjadi beberapa tahun lalu, saya tidak punya biaya untuk memperbaikinya,” kata Kar’an lirih kepada katajurnalis.com, Rabu (22/10/2025).
Kar’an mengaku, jangankan biaya untuk renovasi rumah, sekedar untuk makan setiap hari saja, Kar’an dan keluarganya sesekali terpaksa mengkonsumsi singkong rebus yang didapatnya dari menanam.
Selain kondisi rumahnya yang tidak layak huni karena himpitan ekonomi, cucu Kar’an juga harus menempuh pendidikan di sekolah kesetaraan. Bahkan satu anak Kar’an kini menderita sakit dan harus mendapatkan perawatan intensif medis.
“Saya bingung apa yang harus dilakukan, pendapatan saya hanya buruh harian dan itu pun belum cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari,” tambah Kar’an.
Aditya TW
