Banjar, katajurnalis.com
Warga di Kota Banjar, Jawa Barat, mengalami kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg akibat kebijakan baru yang melarang pengecer menjual gas bersubsidi tersebut. Akibatnya, banyak warga harus mencari ke berbagai pangkalan yang masih memiliki stok.
Salah satu warga yang ditemui di lapangan, Timu mengaku sudah mendatangi beberapa pangkalan, tetapi semuanya kosong.
“Sudah empat pangkalan saya datangi, termasuk yang di pasar dan dekat gereja, tapi semuanya kosong,” keluhnya.
Ia mengaku baru kali ini mengalami kesulitan sebesar ini dalam mencari gas LPG 3 kg.
“Biasanya masih ada di beberapa tempat, tapi sekarang rata-rata kosong, katanya belum ada pengiriman lagi,” tambahnya.
Senada dengan Timu, warga lain bernama Dedi juga mengalami hal serupa. Ia sudah mencari ke tiga pangkalan, tetapi belum mendapatkan gas.
“Hingga siang ini istri saya belum masak karena gas habis. Tidak ada pilihan lain karena kayu bakar juga tidak tersedia,” ungkap Dedi.
Di sisi lain, Anggi, pegawai salah satu pangkalan gas LPG 3 kg, mengklaim bahwa stok di tempatnya masih aman dengan pengiriman yang dilakukan setiap hari.
“Stok di sini aman, selalu ada pengiriman setiap hari, hanya saja waktunya tidak menentu, kadang pagi, kadang siang,” jelasnya.
Namun, ia juga membenarkan bahwa terjadi lonjakan permintaan sejak kebijakan tersebut diterapkan. “Setelah libur Imlek kemarin, permintaan naik sekitar 30%. Banyak pelanggan baru yang datang, tapi sejauh ini belum sampai terjadi antrean panjang,” pungkasnya. (ATW)