
Banjar, katajurnalis.com.
Beberapa waktu ini terjadi peningkatan kasus penderita chikungunya (CHIKV) di Kota Banjar, Jawa Barat. Dinas Kesehatan setempat menyebut, sejak awal bulan Februari ini sudah terlaporkan dua kasus. Kepala Dinas Kesehatan, H Saifudin menyebut dua kasus tersebut perlu diwaspadai dan kini mendapat perhatian dari Dinkes.

“Kami sudah mendapat edaran dari Kementerian Kesehatan terkait peningkatan kasus DBD dan Chikungunya sementara di Kota Banjar yang terjadi dua kasus pada bulan Februari,” ungkap H Saifudin kepada katajurnalis.com, Rabu (5/03/2025).
H Saifudin menambahkan pihak Dinkes sudah melaporkan kepada Pemerintah Kota Banjar dan akan segera membuat surat edaran Walikota. Upaya Dinkes sudah melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) terkait kasus Chikungunya.
“Masyarakat kami imbau agar terus melakukan pola hidup sehat, jaga kebersihan dan segera periksa bila terjadi gejala Cikungunya ke fasilitas Kesehatan terdekat,” tambah H Saifudin.
Meski baru dilaporkan dua kasus, namun terdapat kasus serupa dalam satu keluarga yakni di Lingkungan Sukamanah, Kelurahan Pataruman dan satu keluarga di Lingkungan Parunglesang, Kelurahan Banjar. Seluruh korban memiliki gejala yang sama dengan penderita Chikungunya.
Virus chikungunya (CHIKV) adalah virus yang menyebabkan penyakit chikungunya, yakni penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang termasuk dalam keluarga virus Togaviridae dan Genus Alphavirus.
Berikut gejala penderita Chikungunya yakni :
- Demam tinggi, suhu tubuh bisa naik tiba-tiba hingga lebih dari 39°C
- Nyeri sendi parah, terutama di sendi tangan dan kaki
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Pembengkakan sendi
- Ruam kulit
- Kelelahan
- Mual dan muntah
Aditya TW