Modus Arisan dan Paket Lebaran, Pasutri di Banjar Diduga Tipu Belasan Korban Hingga Merugi Ratusan Juta Rupiah

foto : ilulstrasi

Banjar, katajurnalis.com.

Aksi penipuan dengan modus arisan, investasi dan paket sembako lebaran kembali terjadi. Belasan warga tertipu hingga mencapai nilai Rp.200 juta rupiah. Korban berasal dari beberapa wilayah di Kota Banjar, Kabupaten Ciamis hingga Cilacap, Jawa Tengah.

Diduga pelaku merupakan pasangan suami istri yakni RW (24) dan suaminya, GP (25) warga Kota Banjar. Tetapi keberadaan keduanya kini sulit ditemukan.

Seluruh korban yang berjumlah 13 orang, kini kesulitan menemukan pasangan suami istri tersebut. Bahkan beberapa korban telah berupaya menemui kedua pelaku di kediamannya, namun pasangan suami istri itu selalu tidak berada di tempat.

Menurut salah satu korban, Esti (25) warga Dobo, Kota Banjar dirinya merugi hingga Rp.20 juta setelah mengikuti arisan dan investasi. Esti menyebut, 13 orang warga dari berbagai daerah itu menjadi korban pasangan suami istri dengan beberapa modus diantaranya arisan sebesar Rp.15 juta, investasi permodalan dengan bagi untung dan paket lebaran berupa sembako.

“Saya masuk bulan Juni 2024 lalu,tapi setelah beberapa bulan uang modal saya tidak kunjung diterima, saya rugi Rp.20 juta,” ucap Esti kepada katajurnalis.com.

Lantaran sudah mencapai belasan orang, seluruh korban berinisiatif membuat group Whatsapp “Korban”. 13 korban penipuan itu saling berkoordinasi dan rencananya akan melaporkan pasangan suami istri tersebut ke polisi.

Esti mengungkapkan, salah satu korban ada yang mengalami kerugian hingga Rp.200 juta rupiah. Ke 13 korban tersebut tertipu dari tiga jenis penipuan yang diduga dilakukan oleh pasangan suami istri RW dan DP.

Modus Arisan bodong korban menyetor uang cicilan namun hingga batas waktu yang telah ditentukan, uang mereka tidak kunjung didapat. Sementara untuk investasi, korban memberikan pinjaman uang kepada pelaku untuk dijadikan modal usaha dengan iming-iming bagi hasil keuntungan. 

Paket sembako lebaran, korbannya diimingi dapat sejumlah paket makanan dengan jumlah yang banyak dan murah.

“Beberapa korban sudah mencari ke alamatnya tapi tidak ketemu dan rencananya nanti kami akan melapor ke polisi,” tambah Esti.

Aditya TW

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *