Banjar, katajurnalis.com.
Kasus dugaan penipuan dengan modus arisan, investasi dan paket lebaran bodong terus berlanjut. Tiga orang korban Kamis (19/09/2024) petang melapor ke polisi. Ketiga korban yakni Esti, Ayu dan Nurul datang ke Satreskrim Polres Banjar.
Ketiga korban diterima petugas dan melakukan pelaporan dugaan penipuan yang dilakukan oleh R, warga Kecamatan Pataruman, Kota Banjar. Ketiga pelaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Nurul, warga Langkap Banjar mengalami kerugian hingga Rp.10 juta rupiah dengan modus investasi permodalan. Nurul diimingi mendapat keuntungan Rp.14 juta dari modal yang diberikan ke R sebesar Rp.10 juta. Namun hingga beberapa waktu, uang Nurul tidak kunjung diterima hingga akhirnya melapor ke polisi.
“Saya investasi dana pinjaman atau dapin dengan modal Rp.10 juta dan uang kembali sebesar Rp 14 juta dengan untung Rp.4 juta dalam kurun waktu satu bulan,” terang Nurul kepada katajurnalis.com.
Nurul mengaku sejak 24 Juni 2924 lalu, uang Rp.10 juta sudah disetor ke R. Nurul berharap bulan Juli mendapat kiriman sebesar Rp.14 juta dengan untung Rp.4 juta. Namun hingga kini uang miliknya justru raib.
Sementara Esti, warga Dobo, Kota Banjar, mengalami kerugian hingga Rp.20 juta setelah mengikuti arisan dan investasi. Esti mengaku mengikuti investasi permodalan sejak Juni 2024 lalu dan hingga kini uangnya tidak Kembali. Esti menyebut sudah beberapa kali menagih uangnya kepada R.
“Saya masuk bulan Juni 2024 lalu,tapi setelah beberapa bulan uang modal saya tidak kunjung diterima, saya rugi Rp.20 juta,” ucap Esti kepada katajurnalis.com.
Korban lainnya yakni Ayu, warga Cikabuyutan, Kota Banjar yang mengalami kerugian Rp.1,2 juta. Ayu mengikuti arisan dan sudah menyetor uang 3 kali masing-masing Rp.150 ribu. Lalu Ayu juga mengikuti investasi permodalan dan menyetor uang sebesar Rp.800 ribu.
“Saya pernah ke rumah R tapi dia tidak keluar menemui saya, padahal sudah janjian dan sekarang katanya kabur ke Batam,” ucap Ayu.
Diketahui sementara ini terdapat korban yang berjumlah 13 orang. Bahkan seluruh korban berinisiatif membuat group WhatsApp “Korban R”. Hampir semua korban mengaku sudah mencoba menghubungi R hingga mendatangi rumahnya namun tidak membuahkan hasil.
Selain ketiga korban, dikabarkan terdapat seorang korban yang mengalami kerugian hingga Rp.200 juta rupiah. Modus Arisan bodong korban menyetor uang cicilan namun hingga batas waktu yang telah ditentukan, uang mereka tidak kunjung didapat.
Sementara untuk investasi, korban memberikan pinjaman uang kepada pelaku untuk dijadikan modal usaha dengan iming-iming bagi hasil keuntungan. Paket sembako lebaran, korbannya dijanjikan dapat sejumlah paket makanan dengan jumlah yang banyak dan murah.
Diduga korban berjumlah lebih dari 13 orang. Esti menyebut beberapa korban lain enggan melaporkan kasus tersebut ke polisi dengan alasan takut lantaran pihak keluarganya tidak mengetahui peristiwa tersebut.
“Korban lain tidak mau melapor karena takut ketahuan keluarganya, sebagian lain ingin menyelesaikan secara kekeluargaan tapi sampai saat ini kedua belah pihak sulit dipertemukan,” tambah Esti.
Aditya TW