Sepenggal Kata Jurnalis :
Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni bendungan Leuwikeris yang terletak di wilayah Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. BBWS Citanduy menyebut, sejak proyek dibuka tahun 2016 silam, pertengahan 2024 ini seluruh pengerjaan akhirnya rampung 100 persen.
Berbagai manfaat diklaim akan dinikmati warga di wilayah Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran hingga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pasokan air baku, irigasi hingga kebutuhan Listrik sebesar 20 megawatt akan dihasilkan dari keberadaan bendungan Leuwikeris. Tentunya pembangunan bendungan itu tidak luput dari berbagai kendala dan polemik selama proses pengerjaannya.
Semoga semua berjalan lancar dan semua pihak bisa menikmati hasil dari pembangunan bendungan Leuwikeris yah..
Banjar, katajurnalis.com.
Bendungan Leuwikeris disebut telah rampung 100 persen. Hal itu terungkap saat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy menggelar rapat sosialisasi pengisian waduk atau impounding bersama lintas sektor, Rabu (7/8/2024) di aula Manganti BBWS Citanduy. Kepala BBWS Citanduy, Elroy Koyari mengatakan proses pembangunan saat ini hanya menyelesaikan beberapa bagian di luar bendungan utama.
Rapat sosialisasi impounding itu mengundang Pemda Ciamis dan Pemkot Banjar mengingat dua daerah tersebut akan merasakan dampak dari proses pengisian waduk. Elroy menyebut proses impounding harus dilakukan saat musim kemarau agar tidak merusak struktur bendungan. Dampaknya, aliran sungai Citanduy akan ditutup selama 66 hari untuk mencapai elevasi pelimpah pintu hingga + 139,3 meter.
“Saya mohon semua pihak bisa tetap tenang dan tidak perlu merasa khawatir akan dampak impounding nanti karena berbagai skenario penanggulangan telah kami siapkan,” ucap Elroy.
Elroy menambahkan untuk memenuhi kebutuhan air baku, pihaknya akan melakukan skenario pompanisasi dari genangan waduk ke sungai Citanduy hingga dimanfaatkan oleh PDAM Tirta Anom Kota Banjar. Sementara untuk kebutuhan irigasi, Elroy mengaku akan mengaktifkan Kembali Komisi Irigasi (Komir) Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar untuk mengetahui masa tanam dan kebutuhan suplai air.
“Komir adalah tulang punggung irigasi dan mereka yang tahu persis kebutuhan suplai air sampai masa tanam, nanti kami akan terima data dari Komir terkait pasokan air,” tambah Elroy.
Bendungan Leuwikeris nantinya akan memenuhi kebutuhan irigasi seluas lebih dari 11 ribu hektar lahan di dua wilayah di Jawa Barat hingga Cilacap, Jawa Tengah. Air baku akan terpenuhi hingga 845 liter per detik untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar dan Cilacap.
Bendungan Leuwikeris juga menghasilkan Listrik sebesar 20 megawatt. Selain dapat mengendalikan banjir, bendungan ini dapat dimanfaatkan untuk wisata, perikanan dan konservasi air tanah.
Aditya TW