Apa Kata Jurnalis ?
Berbagai cara dilakukan untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia setiap tahunnya. BBWS Citanduy menggelar upacara di bendungan Leuwikeris yang rampung 100 persen dan baru saja dilakukan pengisian ari waduk. Prosesi upacara ini mencetak sejarah instansi yang menggelar upacara di area bendungan.
Beragam suka dan duka mencatat perjalanan sejak pembebasan lahan 2016 silam hingga selesai pengerjaan bendungan Leuwikeris di tahun 2024 ini. Kehadiran bendungan di wilayah Priangan Timur itu, disebut membawa manfaat diantaranya pasokan air baku rumah tangga, irigasi, pasokan listrik 20 megawatt, pengendalian banjir hingga potensi wisata.
Ciamis,katajurnalis.com.
Upacara bendera hari kemerdekaan Indonesia tahun ini, digelar BBWS Citanduy berbeda dari tahun sebelumnya. Usai dinyatakan rampung 100 persen dan waduk mulai diisi air dua hari lalu, BBWS Citanduy kembali mengisi kegiatannya dengan menggelar upacara bendera HUT RI ke 79 di area bendungan Leuwikeris, Sabtu (17/8/2024) pagi.
Upacara diikuti oleh seluruh staf dan karyawan serta dipimpin langsung oleh Kepala BBWS Citanduy, Elroy Koyari. Seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat Nusantara. Sambutan dari Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dibacakan Elroy di hadapan peserta upacara.
Menteri Basuki mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh insan PUPR yang konsisten dan bekerja keras menjalankan tugas membangun infrastruktur yang manfaatnya telah dirasakan oleh seluruh masyarakat di seluruh Indonesia.
“Saya minta para insan PUPR untuk menanamkan karakter kuat, berani dan berjiwa seni, kuat karena kompeten, berani karena berintegritas, berjiwa seni karena membutuhkan inovasi dan improvisasi dalam bekerja, Dirgahayu ke-79 Republik Indonesia, Merdeka…Merdeka…Merdeka…! Dirgahayu Negeri Pancasila, Merdeka!!,” ucap Menteri Basuki dalam isi pidatonya.
Sementera itu, Elroy Koyari mengaku sangat terharu dan bangga bisa menggelar upacara hari kemerdekaan di bendungan Leuwikeris yang sudah rampung 100 persen. Elroy menyebut, pembangunan bendungan ini menjadi tonggak sejarah pengelolaan air untuk wilayah Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran hingga melintas ke Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
“Saya merasa bersyukur akhirnya bendungan bisa selesai dikerjakan dan saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berjibaku membangunnya, terutama untuk rekan-rekan di SNVT Pembangunan Bendungan,” ucap Elroy Koyari kepada katajurnalis.com.
Elro menambahkan, kehadiran bendungan Leuwikeris ini, dapat memenuhi kebutuhan air baku, listrik, irigasi hingga potensi wisata. Elroy berharap seluruh pihak dapat menjaga dan melestarikan bendungan Leuwikeris untuk masa depan yang lebih baik.
Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Leuwikeris memiliki tampungan efektif sebanyak 45,35 juta meter kubik untuk pasokan air irigasi seluas 11.216 hektar. Selain irigasi, bendungan Leuwikeris juga mensuplai sebanyak 845 liter per detik untuk air baku rumah tangga di wilayah Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis hingga Kabupaten CIlacap, Jawa Tengah.
Bendungan Leuwikeris dimulai pada akhir tahun 2016 silam dengan menelan biaya Rp 3,5 triliun. Setelah menelan waktu 8 tahun, bendungan yang teraliri sungai CItanduy ini telah rampung 100 persen. Selama kurun waktu 8 tahun, perjalanan Pembangunan bendungan Leuwikeris sudah melewati 5 kepemimpinan BBWS Citanduy. Turut hadir seluruh pejabat di lingkungan BBWS Citanduy saat proses peresmian impounding.
Aditya TW