Pangandaran, katajurnalis.com.
Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Prof Azhar Affandi secara resmi membuka kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dan Program Percepatan Prestasi (Achievement Acceleration Program Seri-1) Pascasarjana Unpas yang berlangsung di salah satu hotel di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (23/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-65 Universitas Pasundan dan diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Unpas sebagai wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian masyarakat serta peningkatan prestasi akademik mahasiswa.
Dalam sambutannya, Prof. Azhar menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menghadirkan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Unpas tidak hanya fokus pada bidang akademik, tetapi juga hadir di tengah masyarakat untuk memberikan manfaat langsung. Inilah semangat Berdampak yang selalu kami junjung tinggi,” ujarnya kepada katajurnalis.com.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, mulai 22 hingga 25 Oktober 2025 ini, diisi dengan berbagai agenda seperti pelatihan, pendampingan masyarakat, forum akademik, serta kolaborasi dengan lembaga mitra. Seluruh rangkaian diarahkan untuk mempercepat pencapaian prestasi mahasiswa sekaligus memperkuat sinergi antara kampus dan masyarakat.
Rektor juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Pascasarjana Unpas atas inisiatif dalam menggelar kegiatan strategis ini.
“Dies Natalis ke-65 menjadi momentum refleksi bagi seluruh civitas akademika Unpas untuk terus berinovasi, berprestasi, dan berkontribusi bagi bangsa,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran, Agus Mulyana, menyambut baik penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan empat negara Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Menurutnya, program ini memiliki nilai strategis bagi pelaku industri perhotelan dan restoran di daerah, khususnya dalam memperkuat konsep grand hospitality yang ramah lingkungan.
“Program ini sangat bermanfaat. Fokusnya pada green hospitality, yakni bagaimana hotel dan restoran diarahkan untuk peduli lingkungan agar tercipta pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism,” jelas Agus.
Ia menilai, edukasi melalui kegiatan tersebut menjadi langkah penting bagi pelaku usaha untuk beradaptasi menuju praktik ramah lingkungan.
“Kita bisa mulai perlahan, seperti mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai, mengganti perlengkapan hotel dengan bahan ramah lingkungan, hingga memakai kemasan yang dapat didaur ulang,” ungkapnya.
Agus berharap, inisiatif ini dapat membantu mengurangi limbah industri perhotelan dan restoran di Pangandaran sekaligus memperkuat citra daerah sebagai destinasi wisata berkelanjutan yang selaras dengan prinsip ramah lingkungan.
Entang SR






