Kata Jurnalis :
Dua jiwa terdiri dari dewasa dan anak tampak riang beraktivitas di sebuah gubuk kayu di sempadan sungai Citanduy. Pria dewasa bertubuh kurus itu, merupakan ayah dari bocah lelaki berusia 8 tahun beralaskan sandal lusuh. Ketika debit sungai Citanduy naik nanti, keduanya rela pertaruhkan nyawa untuk menetap di gubuk beratap plastik itu.
Sang ayah mengaku, lebih baik diam di gubuk daripada harus tinggal di kampung halamannya. Sang istri diketahui tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Sementara sang bocah enggan jauh dari ayahnya. Menjual barang bekas alias rongsok, menjadi mata pencaharian untuk bertahan hidup.
Banjar, katajurnalis.com.
Sebuah gubuk kayu terlihat berdiri di area sempadan sungai Citanduy, di belakang RSUD Banjar, Jawa Barat. Penghuninya adalah Dadan (32) dan P (8) anak lelakinya, warga Cipawitra, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Dadan mengaku, dia terpaksa tinggal di sempadan sungai lantaran enggan menetap di kampung halaman pasca kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa istrinya, Asni (32), enam bulan silam.
Dadan menuturkan, ia dan anaknya datang ke Kota Banjar untuk menemui saudaranya di wilayah Jelat, Pataruman, Kota Banjar. Namun Dadan mengaku memilih tinggal di gubuk lantaran enggan tinggal bersama keluarganya.
“Saya tidak mau merepotkan saudara jadi lebih baik tinggal di gubuk ini,” tutur Dadan kepada katajurnalis.com, Senin (5/8/2024).
Dadan mengatakan untuk bertahan hidup, dirinya menjual barang bekas alias rongsok. Setiap pagi Dadan berkeliling kota untuk mencari barang bekas. Lantaran anaknya enggan ditinggal, Dadan terpaksa membawanya bekerja. Pihak keluarga kerap membujuk Dadan untuk tinggal di rumah kerabatnya, namun Dadan bersikukuh tinggal di gubuk.
“Anak saya tidak mau ditinggal pergi kerja, setiap hari jadi ikut saya cari rongsok,” tambah Dadan.
Dua petugas dari Dinas Sosial Kota Banjar yang datang ke lokasi, mengumpulkan informasi dan data kependudukan Dadan. Petugas Dinas Sosial menyebut akan berupaya memberikan bantuan kepada Dadan dan anaknya. Rencananya Selasa (6/8/2024) esok, petugas Dinsos bersama Satpol PP dan Kelurahan Hegarsari akan mendatangi Dadan kembali.
“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Tasikmalaya dan akan diupayakan untuk dipulangkan,” ucap Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Kota Banjar, Irawan kepada katajurnalis.com melalui sambungan ponsel.
Red- Aditya TW