Bandung, katajurnalis.com
Bagi kaum muslimin kiblat ke Kabah menjadi arah utama saat melaksanakan sholat. Seluruh umat muslim di dunia menghadap ke Baitullah saat menjalankan ibadah sholat baik di rumah maupun di masjid atau mushola.
Kementerian Agama membeberkan akan terjadi peristiwa Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat yaitu ketika matahari melintas tepat di atas Ka’bah, sehingga bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus di mana saja akan mengarah lurus ke Ka’bah.
Peristiwa Istiwa A’zam ini diperkirakan akan terjadi pada tanggal 15 dan 16 Juli 2025 M bertepatan tanggal 19 dan 20 Muharam 1447 H pada pukul 16:27 WIB.
Kemenag Kanwil Jawa Barat mengimbau kepada seluruh Kantor Urusan Agama (KUA), pengurus masjid/mushola, serta masyarakat Muslim untuk memanfaatkan momentum Istiwa a’zam atau Rashdul Kiblat tersebut untuk memastikan arah kiblat semakin tepat lurus mengarah ke Kabah.
“Kami menghimbau agar seluruh elemen masyarakat terutama pengurus masjid di wilayah masing-masing untuk memanfaatkan peristiwa ini agar mempunyai pedoman arah kiblat,” ucap Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, Mohammad Ali Abdul Latief.
Mohammad Ali Abdul Latif melanjutkan, agar dapat memanfaatkan momentum ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan arah kiblat yang tepat diantaranya yakni pastikan benda yang menjadi patokan harus benar berdiri tegak lurus atau menggunakan Lot/Bandul. Permukaan dasar harus datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.
“Tiga hal di atas merupakan patokan agar mendapatkan arah kiblat yang tepat mengarah ke Kabah,” tambah Mohammad Ali Abdul Latif.
Adapun bagi umat Islam yang bertempat tinggal di wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT) tidak mendapatkan peristiwa istiwa a’zam atau rashdul kiblat karena matahari sudah terbenam sehingga tidak dapat menghasilkan bayang-bayang benda.
Aditya TW