Sepenggal Kata Jurnalis :
Pengisian waduk atau impounding bendungan Leuwikeris tinggal 3 hari lagi. BBWS Citanduy dan Pemkot Banjar akan mengaktifkan kembali Komisi Irigasi atau Komir untuk memastikan jumlah kebutuhan air. Sementara untuk air baku, BBWS mengaku sudah siapkan skenario pompanisasi bagi PDAM Tirta Anom.
Semoga proses pengisian air waduk bisa berjalan lancar, kebutuhan air baku dan irigasi tidak terganggu hingga nanti direncanakan Presiden Joko Widodo akan meresmikan bendungan Leuwikeris.
Banjar, katajurnalis.com.
Pengisian air waduk atau impounding bendungan Leuwikeris dijadwalkan 15 Agustus 2024 nanti. Aliran Sungai Citanduy dari bendungan hingga ke hilir akan ditutup selama 66 hari. Sosialisasi impounding kini tengah gencar dilakukan pihak BBWS Citanduy kepada beberapa pihak.
Senin (12/8/2024) siang, BBWS Citanduy kembali menggelar rapat sosialisasi impounding dengan Pemerintah Kota Banjar, PDAM Tirta Anom hingga tingkat kelurahan. BBWS Citanduy memastikan pasokan untuk kebutuhan air baku PDAM Tirta Anom akan terpenuhi dengan skenario pompanisasi di bendungan Leuwikeris.
“Kami sudah siapkan skenario pompanisasi untuk pasokan air baku PDAM Tirta Anom dan pasokan itu bisa memenuhi air bersih pelanggan,” Kepala Bidang Pelaksana BBWS Citanduy, Suharyanto kepada awak media.
Suharyanto juga menyebut untuk kebutuhan air baku di intake Balokang Patrol PDAM Tirta Anom, BBWS Citanduy akan menggelontorkan 250 liter per detik melalui pompa di bendungan leuwikeris.
Sosialisasi impounding di aula Bapelitbangda, Kota Banjar itu, sepakat akan kembali mengaktifkan Komisi Irigasi (Komir) di wilayah Kota Banjar. Komir diharapkan akan berperan aktif untuk memberikan data terkait jumlah pasokan air yang dibutuhkan untuk area pertanian.
“Kami sepakat untuk Kembali mengaktifkan komisi irigasi di wilayah Kota Banjar, semoga bisa memberikan kontribusi terkait impounding Leuwikeris,” tambah Suharyanto.
Sementara menurut Kepala Bapelitbangda Kota Banjar, Andi Bastian, rapat bersama BBWS Citanduy itu merumuskan komisi irigasi dan antisipasi ketersediaan air baku dan irigasi terkait penutupan aliran sungai Citanduy.
“komir merupakan wadah untuk berkoordinasi dari semua unsur agar kebutuhan air baku dan kebutuhan irigasi bisa berjalan lancar,” ucap Kepala Bapelitbangda Kota Banjar, Andi Bastian.
Andi meyakini, proses impounding tidak berdampak buruk terhadap ketersediaan air di wilayah Kota Banjar lantaran kebutuhan air tidak hanya disuplai dari sungai Citanduy saja, namun terdapat anak sungai Citanduy seperti Cimuntur dan Cijolang.
“Kalau lihat data dari Komir insyaallah semua kebutuhan air bisa terpenuhi,” tambah Andi Bastian.
Turut hadir dalam rapat tersebut, Kepala Bidang Pelaksanaan BBWS Citanduy, Suharyanto, Kabid OP BBWS Citanduy, Mohammad Ramdani, Kepala SNVT Pembangunan Bendungan, Budi Prasetyo, Ketua Tim Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air, Bagus Prio Utomo, dan Ketua Tim Pelaksanaan OP Ricki Toding.
Sementara di pihak Pemkot Banjar dihadiri oleh, Kadis Bapelitbangda Kota Banjar, Kadis Pertanian, Kadis PUPR, Kadis Pemdes dan seluruh Camat.
Aditya TW