Sepenggal Kata Jurnalis :
Pilkada serentak pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, dan Wali Kota, Wakil Wali Kota serta Bupati dan Wakil Bupati diagendakan berlangsung 27 November 2024 mendatang. Guna hadapi berbagai kemungkinan, aparat gabungan termasuk Ormas menggelar simulasi.
Digambarkan sejumlah massa tidak menerima hasil Pilkada sehingga melakukan kerusuhan. Bentrokan tidak terhindarkan antara aparat dengan massa hingga menimbulkan korban jiwa.
Tentunya keamanan, kelancaran dan ketertiban Pilkada bukan tanggungjawab pihak tertentu saja. Seluruh elemen masyarakat harus turut serta menciptakan kondusifitas baik dalam perhelatan Pilkada maupun kehidupan sehari-hari.
Semoga Pilkada serentak berjalan lancar, tertib dan aman amin…
Eeehh.. jangan lupa Nyoblos 27 November 2024 nanti.. gunakan hak pilih anda yah.
Banjar, katajurnalis.com.
Ratusan massa dari berbagai elemen baku hantam dengan aparat gabungan TNI Polri di kantor KPU Kota Banjar. Dua orang dilaporkan tewas akibat tembakan aparat. Kerusuhan dipicu oleh bentrokan dua kubu massa yang menggelar aksi demonstrasi menolak hasil Pilkada.
Lantaran eskalasi massa semakin tidak terbendung dan tidak terkendali, aparat memberikan tembakan water canon hingga gas air mata agar massa mundur. Kondisi semakin panas karena massa menolak bubar. Bahkan massa mencoba mendobrak barikade aparat hingga akhirnya terjadi bentrokan. Satu orang diketahui terkapar akibat bentrokan tersebut. korban kemudian dievakuasi ke RSUD Banjar.
Kerusuhan tersebut merupakan operasi Mantap Praja Lodaya 2024 yang menjadi salah satu rangkaian simulasi pengamanan Pilkada serentak yang digelar oleh TNI Polri di Gelora Banjar Patroman, Selasa (6/8/2024). Simulasi melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Simulasi ini dilakukan untuk menunjukan kesiapan TNI Polri dalam pengamanan Pilkada serentak khususnya di wilayah hukum Polres Banjar,” ucap Kapolres Banjar, AKBP Danny Yulianto kepada awak media.
Kapolres Banjar juga mengatakan, simulasi ini digelar agar seluruh pihak turut serta menciptakan kondusifitas menjelang hingga usai Pilkada nanti. Simulasi dilakukan juga sebagai bentuk akuntabilitas setelah menerima dana hibah dari Pemerintah Kota Banjar untuk pengamanan Pilkada serentak.
“Semua potensi kerawanan wajib kita deteksi sejak dini dan simulasi ini juga sebagai bentuk akuntabilitas dana hibah yang kami terima dari Pemkot Banjar,” tandas AKBP Danny Yulianto.
Red – Aditya TW