Terasa Manfaatnya, Petani Harap Program P3-TGAI BBWS Citanduy Terus Berlanjut

Ciamis, katajurnalis.com.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy kini tengah melakukan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di sejumlah wilayah yakni di Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Program P3-TGAI merupakan program padat karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai BBWS Citanduy. P3-TGAI dilakukan untuk mendukung Program kedaulatan pangan pemerintah pusat.

P3 TGAI merupakan pekerjaan pembangunan saluran irigasi tersier yang dikerjakan oleh petani setempat dengan diberikan upah untuk menambah penghasilan petani. P3-TGAI difokuskan terhadap perbaikan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi dan peningkatan jaringan irigasi yang memiliki tujuan meningkatkan kinerja layanan irigasi.

Tirta Amerta, salah satu kelompok tani atau mitra cai yang berada di Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, saat ini sedang melaksanakan program tersebut. Saluran tersier sepanjang 268 meter kini tengah dibangun untuk memenuhi kebutuhan air irigasi seluas 17 hektar lahan.

“Alhamdulillah program P3-TGAI BBWS Citanduy ini sangat kami rasakan manfaatnya untuk pengairan sawah dan lahan pertanian kami,” ucap ketua Mitra Cai Tirta Amerta, Rosyid kepada katajurnalis.com, Rabu (16/10/2024).

Rosid mengaku, saluran tersier yang dibangun ini memiliki dampak manfaat hingga 50 hektar. Lahan yang sebelumnya sulit dijangkau air, kini sudah bisa teraliri air sehingga lahan tersebut dapat Kembali dimanfaatkan untuk bercocok tanam.

Lantaran sangat bermanfaat, Rosyid mengaku program P3-TGAI ini dapat terus berlanjut karena masih banyak titik lokasi yang membutuhkan saluran tersier. Saat ini menurut Rosyid baru terdapat 4 lokasi yang sudah memiliki jalur tersier dan sisanya sebanyak 6 titik lokasi belum dibangun.

“Kami berharap P3-TGAI ini dapat terus berlanjut sehingga seluruh lokasi yang membutuhkan saluran tersier bisa terpenuhi, saat ini baru 4 lokasi dari 6 lokasi yang sudah dibangun,” tandas Rosid.

Sementara menurut PPK OP 1, SDA BBWS Citanduy, Mahmudi menyebut, program P3-TGAI dilakukan untuk mendukung kedaulatan ketahanan pangan sekaligus memberi penghasilan tambahan bagi petani.

“P3 TGAI merupakan pekerjaan pembangunan saluran irigasi tersier yang dikerjakan oleh petani setempat dengan diberikan upah untuk menambah penghasilan petani,” kata Mahmudi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Satuan Kerja (Satker) OP SDA BBWS Citanduy, Andi Widyanto yang menyebut program P3-TGAI merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi dan ketahanan pangan nasional.

“P3-TGAI merupakan program yang dapat meningkatkan produksi pangan, semoga program ini berjalan lancar hingga tuntas,” ucap Andi Widyanto.

Andi menegaskan, program P3-TGAI ini harus berjalan lancar tanpa hambatan sehingga Andi menekankan kepada seluruh jajarannya agar bekerja secara profesional.

“Seluruh jajaran harus bekerja maksimal dan jangan ada upaya apa pun untuk menghambat program P3-TGAI,” pungkas Andi.

Aditya TW

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *