UMK Jabar 2024 Kota Banjar Paling Rendah, Ini Tanggapan H Bambang Hidayah

Banjar, katajurnalis.com.

Upah Minimum Kabupaten/kota (UMK) tahun 2024 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat telah disahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 561.7/Kep.804-Kesra/2023 tentang UMK. Penetapan ditandatangani oleh Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin.

UMK 2024 27 kabupaten dan kota ditetapkan berdasarkan PP Nomor 51 tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan.

Namun terdapat 14 daerah yang UMK tidak berdasarkan PP 51/2023. Daerah tersebut yakni Kota Bekasi, Cimahi, Depok, serta Kabupaten Karawang, Purwakarta, Subang, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Bandung Barat, Sumedang, Bandung, Majalengka, dan Kabupaten Bandung.

Sementara 13 daerah lainnya menetapkan UMK berdasarkan PP 51/2023 yakni Kabupaten Bekasi, Indramayu, Cirebon, Kuningan, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran. Kemudian Kota Bogor, Sukabumi, Cirebon, Tasikmalaya, Banjar, dan Kota Bandung.

Kota Banjar menduduki daerah dengan UMK paling rendah yakni Rp.2.070.192. Sementara Kota Bekasi menduduki peringkat paling tinggi sebesar Rp.5.343.430. Mendapat peringkat paling rendah, bakal calon Walikota Banjar, H Bambang Hidayah memberikan tanggapannya.

“Ya kondisi UMK Kota Banjar paling rendah ditandai dengan masih banyaknya pengangguran karena sulitnya lapangan pekerjaan, dimana tercatat ada 11.200 orang tidak memiliki pekerjaan,” ucap Bambang Hidayah kepada katajurnalis.com, Jumat (13/9/2024).

Selain pengangguran, Bambang juga menyebut ⁠Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjar yang kecil berkisar antara Rp.100 miliar hingga Rp.125 miliar per tahunnya. Bahkan menurut Bambang, ⁠setiap tahun Pemkot Banjar selalu mengalami defisit akibat lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan.

Oleh sebab itu, Bambang mengaku di kesempatan Pilkada 2024 ini, dirinya memiliki beberapa upaya untuk meningkatkan UMK di Kota Banjara diantaranya yakni peningkatan iklim investasi dengan mendatangkan investor dari luar kota. Skema Bambang dengan master plan, pola dan rencana pengembangan Kota Banjar serta program yang menggali seluruh potensi di kota banjar.

“Bukan hanya sumber daya alamnya saja, tetapi juga sumber daya alam seperti air sungai Citanduy yang membelah Kota Banjar sebagai sumber kehidupan untuk suplai air persawahan, hortikultura, sebagai pasokan air baku kebutuhan rumah tangga, kantor, pabrik serta UMKM,” kata Bambang kepada katajurnalis.com, Jumat (13/9/2024).

Bambang menambahkan, upaya lain untuk meningkatkan perekonomian yakni aset dan kebijakan fiskal dengan pemeliharaan serta optimalisasi aset yang dimiliki. Selain itu pengelolaan pengeluaran dan perpajakan atau penggunaan instrumen fiskal untuk mempengaruhi bekerjanya sistem ekonomi untuk kesejahteraan ekonomi.

Sektor pariwisata dengan merubah bantaran sungai citanduy menjadi Citanduy Waterway, sekolah sungai serta jogging track menjadi andalan Bambang untuk mendatangkan investor.

“Jika semua itu dikelola dengan benar, maka capaian PAD akan meningkat, sehingga tidak terjadi lagi defisit anggaran dan UMK akan naik,” pungkas Bambang.

Aditya TW

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *